“jadi
gini Nin…” bercerita Stela kepada sahabatnya.
Seseorang
itu bernama Bima, Bima adalah seniornya ketika ia di tingkat Sekolah Menengah Atas,
awal perkenalannya adalah di situs social media yaitu facebook, saat itu facebook
sangat booming di jamannya. Muncul permintaan pertemanan yang ingin di
konfirmasi di akun facebook Stela dengan nama aku Bima Purnama, langsung Stela
lihat infonya dan ternyata asal sekolahnya sama dengan dimana Stela bersekolah
saat itu, segera Stela mengkonfirmasinya, dan mengirim pesan dinding kepada Bima,”terima
kasih” selang beberapa hari kemudian Bima membalas “kembali kasih” di awali
dengan terima kasih dan kembali kasih itu siapa yang tahu bahwa itu merupakan
awal cerita ini.
Mereka awalnya memperkenalkan satu
sama lain, seperti kelas berapa, jurusan apa, rumahnya dimana, dan menanyakan
hal lain yang menurut mereka sesuatu yang biasa di awal perkenalan dan siapa
yang tahu sesuatu yang biasa itu merupakan awal cerita cinta diam-diam ini.
Tiba- tiba muncul personal message di akun facebook Stela dan isinya adalah
“bagi nomer handphone lo dong Stel” itu dari Bima, entah kenapa saat itu Stela
merasakan sesuatu yang beda yang disebut “bahagia”, rasanya bahagia sekali
ketika Stela dimintai nomer handphone oleh Bima, tanpa pikir panjang Stela
segera membalas message itu dengan
memberikan nomer handphonenya dan sedikit kata-kata “smsnya pake nama ya ka”.
Di send dengan senyuman bahagia melayang oleh Stela.
Selang 3 hari kemudian ada nomer
baru masuk ke inbox handphone Stela “Stela…. Ini nomer Bima” wah saat itu Stela
sedang badmood karena nilai ujian pelajaran berpengaruh itu di luar targetnya
tiba tiba berubah seketika ketika melihat di akhir kalimatnya ada nama “Bima”.
Stela langsung membalas pesan tersebut “iya ka, kirain nomer gue di hapus gitu
aja”, dan tidak hampir 5 menit ada pesan baru dari Bima “ya engga lah, lagi pelajaran
apa lo? Tadi pagi gue liat lo, sayang sekali lo ga liat gue,huh” Stela
membacanya dengan heran sambil mengingat tadi pagi apakah dia melihat seseorang
yang ternyata sedang melihatnya, “kimia ka, lo? Serius? Gue ga liat ka, kok ga
manggil?” Stela membalas pesan dari Bima, Bima membalas pesan dari Stela dan
seterusnya begitu tanpa jeda kecuali mereka sedang belajar, solat, makan,
mandi, dan tidur. Ternyata baru mereka
ketahui sebelum mereka satu sekolah mereka sudah pernah bertemu ya walaupun
belum saling kenal, ternyata Bima adalah kakak dari teman rumah sahabat SMP Stela,
dan rumah mereka berdekatan, ketika itu Stela bermain ke rumah sahabat SMPnya
itu dan Bima sedang diluar rumahnya. Dunia memang sempit, fikir mereka.
Semakin hari semakin dekat, itulah
yang menggambarkan hubungan mereka. Sampai- sampai mereka memiliki panggilan
akrab masing – masing. Stela memanggil Bima “nchan” dari tokoh utama kartun
Crayon Sinchan yaitu Sinchan, karna menurut Stela alis Bima begitu tebal
seperti Sinchan. Bima memanggil Stela dengan sebutan “Mon” dari tokoh Doraemon,
karna menurut Bima Stela memiliki hidung yang kecil seperti kucing di film
kartun Doraemon yaitu Doraemon, “Mon” dan “Nchan” semakin menambah kedekatan
mereka.
Ketika itu entah apa yang Stela
rasakan, cinta kah?, sayang kah ?, obsesi kah?, atau entahlah hanya tuhan yang
tahu, karna Stela pun tidak dapat mendeskripsikannya ini jenis perasaan apa ?
jika itu sayang atau cinta? Cinta sebagai apa ? sayang sebagai apa? Hanya kakak
kah? Atau bahkan yang lain? Entahlah kembali lagi, itu semua hanya Tuhan yang
tahu, Stela pun bingung dan berfikir untuk menjalani semuanya seperti air yang
mengalir .
Suatu hari dalam gurauannya, Stela
meminta Bima untuk memasang relationship di akun facebook mereka berdua, yang
dimaksud hanya untuk membuat kaget orang-orang sekitar mereka, dan terpasang
lah status relationship itu. Benar seperti dugaan, banyak yang merasa
dikagetkan dengan status itu, tertawa puas Stela dan Bima. Mereka saat itu di
repotkan dengan harus menjawab pertanyaan pertanyaan yang tidak jauh dari “lo
berdua pacaran? Serius? Dari kapan” dan bla..bla..bla…
Bima
dan Stela hanya tertawa puas karena merasa berhasil. Entah kapan status itu
akan dicabut.
Entah mengapa Stela mengharapkan
status itu tetap dipasang. Entah mengapa…
Dan
suatu saat Bima menghubungi Stela meminta untuk mencabut status itu dengan
alasan Bima merasa bersalah sudah membohongi semua orang. Stela kemudian
mencabutnya segera, namun dalam hatinya Stela merasakan kecewa luar biasa,
karna bukan itu yang ia harapkan. Ia mengharapkan dari bercandaan itu menjadi..
kali ini hanya Stela dan Tuhan yang tahu.
Disitu Stela menduga duga dengan
fikiran negatifnya, mungkin Bima sudah mulai menyukai seseorang, mungkin Bima
sudah memiliki permpuan yang ingin ia pacari, atau bahkan mungkin Bima sudah
memiliki pacar? Mungkin, mungkin, dan hanya mungkin di benaknya. Seketika Stela
pelan-pelan menjauh dari Bima namun tidak berselang waktu lama, Bima pun
mencari Stela dan menghubungi Stela kembali, satu jam, dua jam, tiga jam,
tertahan Stela untuk tidak menanggapi Bima, dan itu sia-sia akhirnya Stela pun membalas
pesan Bima yang ke 4 yang menanyakan bagaimana kabar Stela, Stela menjawab
dengan baik, Bima menanyakan kemana ia akhir-akhir ini? Apa kabarnya? Dan
akhirnya Stela berterus terang kepada Bima mengapa ia tidak pernah menghubungi
Bima lagi, Bima cukup hanya dengan mengerti tanpa menjelaskan, namun saat itu Stela
tidak meminta penjelasan padahal awalnya ia sangat ingin tahu yang
sebenarnya, hubungan mereka kembali
membaik bahkan lebih baik dari yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar