Semakin
hari Stela semakin bingung dengan perasaannya kepada Bima, dengan hubungan
mereka berdua, hubungan mereka kini telah di sertai dengan panggilan “sayang”,
setiap pagi selalu ada ucapan “selamat pagi Mon sayang”, “selamat pagi Nchan
sayang” begitupun dengan setiap ingin tidur. Ya, yang pasti hubungan mereka
sudah tidak seperti hubungan biasa adik dan kakanya, bisa di bilang hubungan
mereka teman tapi mesra tanpa kejelasan.
Siang itu ketika di depan kelas
stela mengetahui bahwa bima sedang bersenda gurau dengan teman perempuan Stela yang tak lain dia adalah adik kelas
Bima ketika SMP, sepertinya mereka memiliki satu passion yaitu music, sehingga terlihat
begitu akrab mereka. Melihat mereka saja sudah menyakitkan apalagi mendengar
mereka pun memiliki kedekatan entah apa itu, mungkin hanya sebatas music,
“fikir positif Stel, positif” Stela menguatkan diri. Setelah kejadian itu,
setelah cerita itu Stela selalu terbakar asmara ketika melihat mereka sedang
mengobrol. Stela selalu menguatkan dirinya dengan kalimat “lo bukan siapa
siapanya Bima Stel, jangan panas jangan panas, dan mereka cuman teman, cuman
teman”.
Mungkin kecemburuan Stela sudah memuncak,
entah siapa yang memulai Stela dan temannya bertengkar, lama cukup lama, Bima
mengetahuinya. Bima menyuruh mereka menyudahi ini semua, namun pertengkaran
belum juga usai, sampai pada suatu saat Stela merasa ini tidak perlu, ini
memalukan dan ini sangat anak kecil sekali, dia teman sekelas Stela dan akan
selalu dalam satu lingkungan dengan Stela tidak mungkin Stela bertengkar terus
dengannya, dan akhirnya terlintas niat untuk menjauhi Bima dan berbaikan dengan
teman kelasnya.
Cukup lama Stela menjauhi Bima, dan
hubungan dengan teman Stela pun sudah membaik. Setiap Stela bertemu Bima selalu
ia menghindar, dan sampai pada saatnya Bima meminta maaf atas kesalahannya, dan
berbaikan dengan Stela, dan kembali dekat dengan Stela. Hubungan mereka kembali
membaik namun kali ini tak sedekat dulu, Stela menjaga jarak, Stela takut
jikalau persaan itu muncul, bukan muncul lagi, namun tepatnya perasaan itu tidak bisa hilang, karna dulu
perasaannya belum pernah hilang, masih ada masih terasa dan masih tersimpan.
Usaha Stela untuk menghilangkan perasaan itu gagal, bukan malah hilang namun
semakin menjadi jadi dengan perilaku Bima yang semakin memberi harapan namun
entah palsu atau sesungguhnya, hanya Bima dan tuhan yang tau.
Mereka kembali semakin hari semakin
dekat, Stela selalu mencari cari Bima di setiap sudut sekolah, ketika Stela
berangkat ada Bima dan sepeda motornya Stela
tersenyum bahagia karna dapat melihat Bima, setiap pagi Stela selalu duduk di
depan kelas untuk melihat Bima yang masuk kekelasnya yang melewati kelas Stela.
Hanya seperti itupun membuat Stela bahagia. Semakin hari semakin dekat dan
semakin tidak ada kejelasan, harapan tinggal harapan.
“ini ga mungkin kan? Ini bohongan
kan? Ini bercandaan! Tenang Stel tenang” Stela gemetar sambil mengucapkan
kalimat itu terus menerus di dalam hatinya, sesuatu buruk akhirnya terjadi, Stela
mendapat pesan langsung dari Bima “Mmon, gue udah punya pacar dong”. Hancur
seketika ketika membaca pesan itu, Stela hanya membolak balikan antara kolom
pesan dan kolom nomor handphonenya Stela berharap itu bukan dari Bima, tapi ini
kenyataannya. Setelah meminta kejelasan tenyata, ini terjadi dan ini sungguhan.
Kacau saat itu yang Stela alami, ia hanya memikirkan “apa maksudnya semua ini?
Bima jahat !”. tanpa meminta kejelasan tentang mengapa Bima memperlakukan Stela
seperti ini, Stela langsung pergi sendiri dengan kesedihannya. Stela menon-aktifkan
akun facebooknya, Stela mengganti nomor handphonenya, dan Stela menghindar dari
Bima.
Stela kembali dengan hari-harinya
yang berusaha tanpa lelaki jahat itu, tanpa Bima. Bima tidak perperasaan, itu
yang membuatnya berfikir dua kali untuk menoleh lagi kepada bima. Stela
meyakinkan dirinya untuk kembali ke hidupnya semula, Stela mengaktifkan lagi
akun facebooknya dan Stela memberi kabar teman temannya dengan nomer handphonenya
yang baru kecuali Bima. Ketika Stela mengaktifkan kembali facebooknya Stela
mendapat banyak pesan dari Bima seperti “sory banget nih Mon gue ganggu,
sebelumnya makasih udah mau baca pesan ini, gue minta maaf banget kalau gue
punya banyak salah banget, gue ga mau punya musuh, apalagi ini bulan ramadhan,
maafin ya Mon,” dan “Mon, kita lagi marahan yah? Udahan atuh Mon marahannya,
maafin gue Mon, sombong banget ganti nomer ga bilang”, dan terakhir “Mon please
aktifin nomernya Mon please, gue minta maaf okey”. “yaampun” didalam hati
sambil menghela nafas dan mengelus dada, “Bima kenapa mesti muncul lagi?”.
Disitu Stela tidak menanggapinya.
Tiba-tiba teman SMP Stela yang juga
teman rumahnya Bima mengirim pesan singkat kepada Stela, memberi tahu bahwa
Bima meminta maaf, dan Bima meminta kepadanya nomer baru Stela. Stela merasakan
tulusnya permintaan maaf Bima, dan tulusnya penyesalan Bima. Akhirnya Stela
mengirim pesan singkat kepada Bima yang isinya “ iya ka gue maafin lo, gue juga
minta maaf kalo gue punya salah -Stela-“ tidak beberapa lama kemudian Bima
membalas “akhirnya Mon, lo sms juga Mon, maafin gue banget yah, gue sadar
banget gue salah.kita mulai dari awal lagi ya mon”.
Stela dan Bima pun berbaikan, Bima
masih dengan pacarnya itu dan Stela masih dengan kesendiriannya itu. Semakin
baik dan kembali akrab, Stela bercerita kepada Bima, Stela berterusterang bahwa
Stela menyukai Bima, Stela mencintai Bima, Stela cemburu. Bima diam dan diam.
suatu saat Stela menerima pesan singkat gila dari Bima “Mon, tunggu gue yah” Stela
membalas “maksudnya?” kemudian Bima menjelaskan “iya gue juga sayang sama lo
Mon, lo mau nunggu Mon?, ini takdir yang buat gini, gue harus sama orang lain
dulu baru sama lo. Lo mau nunggu ?” Stela kaget, Stela bingung dan Stela
bodohnya mengiyakan keinginan Bima. Stela seperti menjadi pacar kedua Bima
dalam satu minggu, ya karna setelah satu minggu itu Stela berfikir ini jahat,
ini tidak baik, dan ini harus diakhiri. Dengan penuh penjelasan akhirnya Stela
benar benar pergi dan merelakan Bima, karena “mencinta itu tidak harus
memiliki”.
Tiga bulan berlalu mereka sudah
berjauhan tanpa kontak, Stela kini sedang dekat dengan teman pria barunya yang
tak lain adalah kaka kelas semasa sekolah dasar, dan ternyata adalah teman
SMP Bima juga. Akhirnya Stela dapat
melupakan Bima karena kehadiran lelaki itu. Saat itu Bima kembali datang pada Stela
melalui lelaki yang sedang dekat dengan Stela sebut saja Regi, Bima mengetahui
bahwa Stela kini berpacaran dengan Regi temannya, Bima memberikan selamat
kepada Regi, dan menitipkan salam untuk Stela lewat regi. Dari situ Stela
berbaikan dengan Bima, dan hubungan mereka kali ini benar benar hanya sebatas
teman karena Stela telah memiliki Regi, Bima masih dengan pacarnya.Hanya Stela dan tuhan yang tahu tentang
perasaan Stela kali ini, Stela berpacaran dengan Regi, namun di hati yang
paling dalam Stela masih memiliki sedikit perasaan kepada Bima, mungkin ini
salah. Dan sampai pada akhirnya selang 5bulan Stela putus dengan regi. Bima
sendiri belum diketahui apa sekarang statusnya. Setelah dari Regi beberapa
kemudian Stela memiliki pengganti Regi, namun masih seperti dulu di dalam hati
Stela masih ada Bima, dan masih Bima. Bagaimana tidak Bima selalu berada di
hati Stela yang terdalam, ya karena Stela belum pernah memiliki kejelasan
status dengan bima, Stela saja bingung
apakah perasaan Stela kepada Bima ini sudah menjadi obsesi atau benar benar
masih mencintai tulus?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar