Disini
cinta diam-diamnya, kala itu setiap pagi pergi sekolah dalam perjalan Stela
selalu berharap untuk setiap harinya bertemu Bima, bila tidak dalam
perjalananan Stela bertemu Bima Stela segera bergegas masuk kedalam kelas dan
duduk di pojok, ya kebetulan kelas Stela ketika dia kelas 2 SMA berada di
tingkat ke 2 dan kebetulan jendela di pojok langsung menghadapkannya kepada
lapangan parkir sekolahnya, setiap pagi stela duduk di pojok dan mencari motor
berwarna orange berplat nomer F 5291 GJ, jika sepeda motor tersebut belum
terlihat olehnya ia menunggu sampai ia melihatnya. Ironis memang tapi itu hanya
salah satu dari sekian banyak cara Stela untuk dapat melihat Bima. Stela hafal
plat nomer sepeda motor Bima, Stela hafal itu adalah sweter yang sering
dikenakan Bima, Stela hafal itu helm Bima. Stela selalu mencari sepeda motor
milik Bima, entah mengapa saat itu hanya dengan melihat sepeda motor milik Bima
Stela merasa bahagia sekali, Stela merasa Bima baik baik saja ketika telah
melihat sepeda motornya, begitu sebaliknya Stela merasa khawatir bila tidak
melihat motor Bima.
Ketika Bima praktik di ruangan depan
kelasnya Stela selau memperhatikan Bima, Stela selalu mencari Bima, pikiran Stela
bagaikan memiliki sinyal yang selalu mencari satelitnya kemanapun itu. Bar sinyal
Stela bertambah bila ada Bima di sekelilingnya, Stela…Stela..Stela. Bima selalu
menjadi tujuan utamanya untuk masuk sekolah, sampai pada saat Bima lulus duluan
Stela kehilangan tujuan masuk sekolah, namun Stela tetap menjalani hari hari
sekolahnya kini Stela berada di tingkat 3, dan Bima sudah menjadi mahasiswa
dari salah satu Politeknik Negri di daerah Jakarta. Entah apa kabar Bima
sekarang, Stela kehilangan jejak, sering Stela mengstalking facebook Bima,
twitter Bima, namun tidak pernah berani untuk menghubungi Bima lewat nomor
handphonenya, padahal Stela memiliki nomor Bima, dan nomor Bima pun ia dapat
dari pencurian nomer handphone di handphone milik Regi dulu.
Stalking itu membuahkan hasil, hasil
baik maupun hasil buruk. Hasil baiknya Stela memiliki pin blackberry messenger
Bima, dan hasil buruknya ternyata Bima sudah lama memiliki pacar, dan
sepertinya hubungan Bima dan pacarnya sudah terbilang lama. Di satu sisi ada
penyesalan, namun disisi lain tidak, akibat stalking. Cukup lama pin BBM Bima
tertahan di note ponsel Stela, ya itu karna Stela belum berani dan masih cinta
diam-diam. Sampai pada akhirnya Stela memberanikan diri untuk menginvitenya,
dan akhirnya di accept contact nya Stela, rasa bahagia bukan main menyelimuti
Stela. Ketika itu Stela tidak langsung mengirim pesan BBM nya ke pada Bima,
karena Stela menunggu dan berharap Bima yang mendahuluinya, tapi seminggu dua
minggu tiga minggu bahkan sampai Stela tidak berharap lagi, itu tidak pernah
terjadi.
Sejak contact Bima berada di list
contact blackberry messengernya Stela, Stela tidak pernah tidak untuk stalking
Profil Contact si pemilik ponsel yang tidak lain adalah Bima. Setiap kali Bima
muncul di list recent update entah itu mengubah display picture nya, atau
mengubah personal messagenya Stela tidak pernah absen untuk tidak melihatnya.
Sering Stela mencuri foto-foto Bima ketika ia mengganti display picturenya.
“ahhhh Bima, kenapa belum sempat” gumam Stela, ya Stela menyesalkan kenapa
belum sempat ia men jadi miliknya. Dan pernah suatu hari Bima mengganti display
picturenya bersama pacarnya, hancur Stela dan muncul harapan negatifnya “Bim,
kapan ya kamu putus?!” dan “Bim, kok cantikan aku?” dan “Bim, kok kalian mesra
banget?”, memang mungkin akal sehat Stela ketika itu terganggu.
“Benar memang apa kata mas Dikong, naksir
diam-diam itu komidi putar. Seakan berjalan, tetapi sebenarnya tidak
kemana-mana”, ya novel Manusia Setengah Salmonnya milik mas Dikong sapaan akrab
dari Raditya Dika sempat mengingatkan Stela tentang apa yang dialaminya. Masih
dengan cinta diam-diam dan selalu diam, pernah Stela berkunjung ke rumah
temannya yang dekat dengan rumah Bima juga, ya tepat sekali moment kedatangan
Stela, kala itu Bima sedang mencuci sepeda motornya di depan rumahnya, Stela melihatnya,
namun ia tidak berani untuk menampakan wajahnya agar dilihat Bima, ya sekali
lagi Ini ironis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar